
Dalam bahasa Inggris, was dan were adalah dua bentuk lampau yang umum dari kata kerja to be. Namun, tidak sedikit pelajar yang masih bingung kapan dan bagaimana cara menggunakannya dengan benar. Jadi, bagaimana penggunaan was dan were yang tepat? Kapan was were untuk siapa? Kapan harus menggunakan wasn’t, weren’t, atau bahkan was/were did?
Artikel ini akan membahas secara lengkap semua aturan, pola kalimat khusus, serta latihan soal yang akan membantu Anda memahami dan mengingat penggunaan was dan were dengan lebih baik.
Pengertian Was dan Were? Perbedaannya
Coba kita lihat arti was dan were melalui table di bawah. Apa arti dari was? dan Apa arti dari were?
Ciri-ciri | Persamaan | |
---|---|---|
Fungsi | Keduanya merupakan bentuk lampau dari to be. | Was digunakan untuk subjek tunggal (I, He, She, It, nama orang).Were digunakan untuk subjek jamak (You, We, They, atau kata benda jamak). |
Makna | Digunakan untuk menggambarkan keadaan, tindakan, atau situasi di masa lalu. | Was merujuk pada satu orang atau benda.Were merujuk pada banyak orang atau banyak benda. |
Struktur Kalimat | Digunakan dalam kalimat afirmatif, negatif, dan tanya dalam past tense. | Was tidak digunakan dengan you dalam tata bahasa standar.Were bisa digunakan dalam kalimat pengandaian (contoh: If I were you…). |
Contoh Kalimat | Keduanya bisa digunakan dalam klausa masa lalu. | John was tired after work. (John lelah setelah bekerja.)They were excited about the trip. (Mereka sangat bersemangat tentang perjalanan itu.) |
>>Baca:
- Verb -ing: Definisi, aturan, latihan dan penggunaannya!
- Gerund and Infinitive: Pengertian, Penggunaan & Contoh Soal!

Cara penggunaan Was dan Were? Rumus Was/Were
Kapan harus menggunakan was dan were? Was dan were digunakan dalam tiga jenis kalimat utama: kalimat positif (afirmatif), negatif, dan interogatif (pertanyaan).
Kalimat positif (Afirmatif)
Makna: Gunakan was/were dalam kalimat afirmatif untuk menyampaikan informasi atau menggambarkan kondisi, posisi, perasaan, atau ciri-ciri seseorang atau sesuatu di masa lalu.
Rumus was/were:
S + was/were + pelengkap (berupa kata benda, kata sifat, keterangan, atau frasa preposisi) |
Contoh:
- She was tired after work. (Dia lelah setelah bekerja.)
- We were at the cinema last night. (Kami berada di bioskop tadi malam.)

Kalimat negatif
Kapan menggunakan wasn’t dan weren’t? Gunakan was not (wasn’t) atau were not (weren’t) untuk menyatakan bahwa sesuatu tidak benar, tidak terjadi, atau tidak ada di masa lalu.
Rumus was/were:
S + was not/wasn’t hoặc were not/weren’t + pelengkap |
Contoh:
- He wasn’t at school yesterday. (Dia tidak berada di sekolah kemarin.)
- They weren’t ready for the test. (Mereka tidak siap untuk ujian.)

Kalimat Interogatif (Pertanyaan)
Gunakan was atau were di awal kalimat untuk membuat pertanyaan Yes/No atau pertanyaan Wh-questions (apa, di mana, mengapa, dll.) guna memeriksa atau mengonfirmasi informasi di masa lalu.
Struktur pertanyaan Yes/No:
Was/Were + S + pelengkap? |
Contoh:
- Was she at the party? (Cô (Apakah dia ada di pesta?)
- Were they hungry? (Apakah mereka lapar?)
Struktur pertanyaan Wh-questions:
Wh-word + was/were + S + …? |
Contoh:
- Where was he last night? (Dia ada di mana tadi malam?)
- Why were they late? (Kenapa mereka terlambat?)
>>Baca: Wh-Question: Penggunaan dan contoh kalimatnya

Penggunaan Was dan Were dalam berbagai Tense
Kapan menggunakan was/were dalam past simple dan berbagai tense yang lain? coba kita lihat penggunaanya di bawah:
Tense | Penggunaan dengan was/were | Contoh |
---|---|---|
Past Simple Tense (Simple Past Tense) | Menyatakan tindakan atau keadaan yang terjadi di masa lalu. | She was tired yesterday. (Dia merasa lelah kemarin.)They were at the park. (Mereka berada di taman.) |
Past Continuous Tense | Menggunakan was/were + V-ing untuk menyatakan aksi yang sedang berlangsung di masa lalu. | I was watching TV at 8 p.m. (Saya sedang menonton TV jam 8 malam.)We were studying when he called. (Kami sedang belajar saat dia menelepon.) |
Past Perfect Continuous Tense | Digunakan dengan had been + V-ing, bukan langsung was/were, namun merupakan kelanjutan dari keadaan di masa lalu. | She had been working all day. (Dia telah bekerja sepanjang hari.) |
Contoh penggunaan Was dan Were dalam kalimat
Tujuan Penggunaan | Contoh Kalimat |
---|---|
Menyatakan kondisi di masa lalu | If I were rich, I would travel the world. (Jika saya kaya, saya akan keliling dunia.) |
Menyebutkan lokasi di masa lalu | He was at school yesterday. (Dia ada di sekolah kemarin.) |
Menyatakan identitas atau profesi | She was a doctor before retirement. (Dia adalah seorang dokter sebelum pensiun.) |
Dalam kalimat negatif | They weren’t happy with the result. (Mereka tidak senang dengan hasilnya.) |
Dalam kalimat tanya | Were you at the meeting this morning? (Apakah kamu hadir di rapat pagi ini?) |
Kasus khusus penggunaan Was dan Were
Was và were đôi khi không tuân theo quy tắc thông thường trong các cấu trúc đặc biệt như:
Conditional Sentence Type 2
Makna: Digunakan untuk menyatakan situasi yang bertentangan dengan kenyataan saat ini, menekankan hal yang tidak mungkin terjadi. Dalam struktur ini, “were” digunakan untuk semua subjek (termasuk I/he/she/it), meskipun secara normal hanya untuk subjek jamak.
Rumus:
If + S + were + …, S + would/could + V-inf |
Contoh:
- Nếu tôi là bạn, tôi sẽ nhận công việc đó. (Nếu tôi là kamu, saya akan mengambil pekerjaan itu.)
- Nếu cô ấy cao hơn, cô ấy có thể trở thành một người mẫu. (Nếu dia lebih tinggi, dia bisa trở thành một người mẫu.)
>>Baca: Rumus Kalimat Inversion Conditional Sentence Type 1, 2, 3

Kalimat harapan (wish) untuk keadaan sekarang yang tidak nyata
Makna: Digunakan untuk menyatakan keinginan atau harapan yang bertentangan dengan kenyataan di saat ini. Dalam tata bahasa baku, “were” tetap diutamakan untuk semua subjek, meskipun “was” kadang diterima dalam percakapan sehari-hari yang lebih santai.
Rumus:
I wish + S + was/were + … |
Contoh:
- I wish I were at the beach now. (Andai saja saya sedang berada di pantai sekarang.)
- She wishes she were more confident. (Dia berharap seandainya dia lebih percaya diri.)

Kalimat inversi (pembalikan) dengan Were
Makna: Digunakan untuk menekankan atau membuat kalimat terdengar lebih formal, sering muncul dalam tulisan resmi atau pidato.
Rumus:
Were + S + …, S + would/could + V-inf |
→ Ini adalah bentuk inversi Conditional Sentence Type 2, digunakan dalam gaya bahasa yang lebih formal.
Contoh:
- Were I the president, I would change the law. (Seandainya saya adalah presiden, saya akan mengubah undang-undang.)
- Were it not for your help, I couldn’t have finished. (Kalau bukan karena bantuanmu, saya tidak akan bisa menyelesaikannya.)

Kalimat pasif dalam Past Simple Tense
Kalimat pasif dalam bentuk lampau sederhana (past simple) dibentuk dengan struktur:
Rumus:
S + was/were + V3 (past participle) |
Was digunakan untuk subjek tunggal, dan Were digunakan untuk subjek jamak
Penggunaan was dan were dalam simple past tense
- Contoh:
- The letter was sent yesterday. (Surat itu dikirim kemarin.)
- The emails were answered in the morning. (Email-email itu telah dijawab pada pagi hari.)
- The letter was sent yesterday. (Surat itu dikirim kemarin.)
Struktur ini sangat umum digunakan dalam tulisan formal dan laporan, terutama saat ingin menekankan tindakan yang terjadi tanpa menyebutkan pelakunya.

Tips menggunakan Was dan Were dengan benar
Agar dapat menggunakan was dan were dengan tepat, penting untuk memahami kecocokan antara kata kerja to be dan subjeknya:
- Was digunakan untuk subjek tunggal: I, He, She, It
- Were digunakan untuk subjek jamak: We, You, They (Catatan: “you” meskipun tunggal tetap memakai “were”)
Selain dalam past simple, were juga digunakan dalam beberapa konstruksi khusus seperti Conditional Sentence Type 2 dan kalimat harapan (wish):
- If I were you, I would study harder. (Jika aku adalah kamu, aku akan belajar lebih giat.)
- I wish he were here now. (Aku berharap dia ada di sini sekarang.)
Tips mengingat cepat:
- Jika subjeknya I/He/She/It, gunakan was
- Jika subjeknya You/We/They, gunakan were
- Dalam kalimat pengandaian tipe 2 dan kalimat harapan, selalu gunakan were meskipun subjeknya tunggal.

Soal latihan
Latihan 1: Pilih Jawaban yang Benar (A, B, C, atau D)
Pilih jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat-kalimat berikut ini:
- If I ___ rich, I would travel the world.
A. am
B. was
C. were
D. be - She wishes she ___ taller.
A. was
B. is
C. were
D. be - ___ he here, he would help us.
A. Be
B. If
C. Was
D. Were - If I ___ in your shoes, I’d tell the truth.
A. was
B. were
C. am
D. be - I wish it ___ sunny today.
A. is
B. were
C. be
D. was - Were I a bird, I ___ fly across the ocean.
A. can
B. will
C. could
D. may - If she ___ smarter, she would understand this.
A. were
B. are
C. was
D. be - He behaves as though he ___ the boss.
A. were
B. is
C. be
D. was - I’d go out if it ___ raining.
A. weren’t
B. isn’t
C. wasn’t
D. weren’t be - I wish I ___ know her secret.
A. was
B. were
C. can
D. could
Jawaban:
Kalimat | Jawaban | Penjelasan |
---|---|---|
If I ___ rich, I would travel the world. | C. were | Kalimat pengandaian tipe 2 – gunakan were untuk semua subjek yang bersifat pengandaian. |
She wishes she ___ taller. | C. were | Kalimat pengandaian tidak nyata saat ini – setelah wish, gunakan were untuk semua subjek. |
___ he here, he would help us. | D. Were | Kalimat inversi dari pengandaian tipe 2 – gunakan Were di awal kalimat. |
If I ___ in your shoes, I’d tell the truth. | B. were | “If I were you” adalah struktur pengandaian yang umum. |
I wish it ___ sunny today. | B. were | Wish + were untuk menyatakan situasi yang tidak nyata saat ini. |
Were I a bird, I ___ fly across the ocean. | C. could | Were I… adalah bentuk inversi, dan dipadukan dengan could untuk menyatakan kemampuan dalam pengandaian. |
If she ___ smarter, she would understand this. | A. were | Kalimat pengandaian tipe 2 – untuk kondisi yang tidak nyata di masa kini. |
He behaves as though he ___ the boss. | A. were | As though + were digunakan untuk menyatakan sesuatu yang tidak nyata/seolah-olah. |
I’d go out if it ___ raining. | A. weren’t | Kalimat pengandaian tipe 2 dalam bentuk negatif – gunakan weren’t. |
I wish I ___ know her secret. | D. could | Wish + could untuk menyatakan keinginan terhadap sesuatu yang tidak bisa dilakukan sekarang. |
Latihan 2: Isilah dengan was atau were
- I wish I ___ at the party last night.
- If he ___ taller, he could join the team.
- She wishes it ___ not so cold today.
- If I ___ you, I wouldn’t quit my job.
- He acts as if he ___ the only one who matters.
- ___ I younger, I would take more risks.
- If it ___ not raining, we could play outside.
- I wish she ___ here to see this.
- ___ he a better speaker, he would be more successful.
- I wish there ___ more time to finish the test.
Jawaban:
Kalimat | Jawaban | Penjelasan |
---|---|---|
I wish I ___ at the party last night. | were | “Wish + were” digunakan để menyatakan harapan yang bertentangan dengan kenyataan di masa lalu. |
If he ___ taller, he could join the team. | were | Kalimat pengandaian tipe 2 – situasi yang tidak nyata atau mustahil. |
She wishes it ___ not so cold today. | were | Dalam kalimat “wish”, bentuk “were” digunakan untuk semua subjek termasuk “it”. |
If I ___ you, I wouldn’t quit my job. | were | “If I were you” adalah struktur tetap dalam pengandaian. |
He acts as if he ___ the only one who matters. | were | “As if + were” menunjukkan sesuatu yang tidak benar (imajinatif). |
___ I younger, I would take more risks. | Were | Bentuk inversi dari conditional type 2 (kalimat pengandaian). |
If it ___ not raining, we could play outside. | were | Kalimat pengandaian type 2 – untuk kondisi bertentangan dengan kenyataan saat ini. |
I wish she ___ here to see this. | were | “Wish + were” digunakan untuk semua subjek (termasuk “she”). |
___ he a better speaker, he would be more successful. | Were | Bentuk inversi dari pengandaian type 2 (hypothetical condition). |
I wish there ___ more time to finish the test. | were | “There were” digunakan dalam kalimat harapan tidak nyata. |
Latihan 3: Tulis ulang kalimat (Menggunakan rumus was/were)
- I’m not you, so I can’t understand how you feel.
→ If I ___ you, I could understand how you feel. - She isn’t free now. She can’t join us.
→ She wishes she ___ free now. - He’s not the president, so he can’t change the rules.
→ _Were he __, he could change the rules. - I’m not at home, so I can’t rest.
→ I wish I ___ at home now. - He’s not good at English, so he can’t pass the exam.
→ If he ___ better at English, he could pass the exam. - She doesn’t have wings, so she can’t fly.
→ She wishes she ___ wings. - We’re not rich, so we can’t donate more.
→ If we ___ rich, we would donate more. - I don’t live in the countryside, so I can’t enjoy the peace.
→ I wish I ___ in the countryside. - They’re not students anymore, so they can’t get a discount.
→ _Were they __, they would get a discount. - He isn’t brave enough to tell the truth.
→ If he ___ braver, he would tell the truth.
Jawaban:
Kalimat Asli | Kalimat yang Sudah Ditulis Ulang | Penjelasan |
---|---|---|
I’m not you, so I can’t understand how you feel. | If I were you, I could understand how you feel. | Kalimat pengandaian tipe 2 – menggunakan “were” untuk “I”. |
She isn’t free now. She can’t join us. | She wishes she were free now. | Kalimat pengandaian dengan “wish” di masa kini – gunakan “were”. |
He’s not the president, so he can’t change the rules. | Were he the president, he could change the rules. | Kalimat inversi tipe 2 – menggunakan struktur formal. |
I’m not at home, so I can’t rest. | I wish I were at home now. | “Wish + were” untuk mengungkapkan keinginan di masa kini. |
He’s not good at English, so he can’t pass the exam. | If he were better at English, he could pass the exam. | Kalimat pengandaian tipe 2. |
She doesn’t have wings, so she can’t fly. | She wishes she had wings. | “Wish + past simple (had)” untuk menyatakan kepemilikan yang tidak nyata. |
We’re not rich, so we can’t donate more. | If we were rich, we would donate more. | Kalimat pengandaian tipe 2. |
I don’t live in the countryside, so I can’t enjoy the peace. | I wish I lived in the countryside. | “Wish + past simple (lived)”. |
They’re not students anymore, so they can’t get a discount. | Were they students, they would get a discount. | Kalimat inversi tipe 2. |
He isn’t brave enough to tell the truth. | If he were braver, he would tell the truth. | Kalimat pengandaian tipe 2. |
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Was dan Were
Kapan harus menggunakan was dan were?
Kapan menggunakan was/were atau did? Was biasanya digunakan dengan subjek tunggal seperti I, he, she, it, sedangkan were digunakan dengan subjek jamak seperti you, we, they. Namun, dalam struktur kalimat pengandaian atau kalimat harapan, were dapat digunakan untuk semua subjek.
Apa bedanya were dan was?
Perbedaannya terletak pada subjek:
- Was digunakan dengan subjek tunggal.
- Were digunakan dengan subjek jamak.
Namun, dalam tata bahasa pengandaian (conditional grammar), were digunakan untuk semua subjek untuk menunjukkan kondisi yang tidak nyata.
Was/were adalah bentuk waktu apa (tense apa) dalam Bahasa Inggris?
Was dan were adalah bentuk lampau dari kata kerja to be dan digunakan dalam Simple Past Tense (past tense) untuk menyatakan keadaan atau kejadian di masa lalu.
Setelah was/were adalah apa?
Setelah was/were, biasanya diikuti oleh pelengkap seperti kata benda (noun), kata sifat (adjective), kata keterangan (adverb), frasa preposisi, atau bahkan anak kalimat dalam struktur kompleks.
Nama orang menggunakan was atau were?
Nama orang seperti John, Mary adalah subjek tunggal, jadi digunakan dengan was.
Contoh: John was here yesterday. (John ada di sini kemarin.)
I – Saya menggunakan was atau were?
Biasanya, “I” selalu memakai was karena termasuk orang pertama tunggal.
Contoh:
- I was late for class. (Saya terlambat ke kelas.)
- I was happy to see her. (Saya senang bertemu dengannya.)
Namun, dalam kalimat pengandaian tipe 2 dan kalimat harapan (wish), “I” bisa menggunakan were untuk menunjukkan kondisi tidak nyata.
Contoh:
- I wish I were taller. (Seandainya saya lebih tinggi.)
- If I were you, I would apply for that job. (Kalau saya jadi kamu, saya akan melamar pekerjaan itu.)
Apa saja contoh kalimat were?
Were digunakan dalam berbagai jenis kalimat, seperti kalimat pengandaian, harapan, dan kalimat negatif.
Contoh:
- They were happy to see you. (Mereka senang bertemu denganmu.)
- If I were taller, I would play basketball. (Kalau saya lebih tinggi, saya akan bermain basket.)
- We weren’t ready for the exam. (Kami belum siap untuk ujian.)
Was dan were digunakan dengan subjek apa?
Was: digunakan untuk I, he, she, it (subjek tunggal). Were: digunakan untuk you, we, they (subjek jamak). Namun, dalam kalimat pengandaian atau kalimat harapan, were bisa digunakan untuk semua subjek.
Contoh penggunaan was dan were
- I was at home yesterday. (Saya ada di rumah kemarin.)
- You were amazing last night. (Kamu luar biasa tadi malam.)
- She wishes she were here. (Dia berharap sedang berada di sini.)
- Were they angry? (Apakah mereka marah?)
Were untuk subjek apa?
Were biasa digunakan dengan subjek jamak seperti You, We, They. Namun, dalam kalimat pengandaian atau kalimat harapan, were juga digunakan dengan I, He, She, It.
Contoh:
- You were very helpful. (Kamu sangat membantu.)
- If I were you, I wouldn’t do that. (Kalau saya jadi kamu, saya tidak akan melakukan itu.)
Memahami penggunaan was dan were dengan benar akan membantu kamu menghindari kesalahan grammar dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan lebih alami. Untuk meningkatkan refleks berbicara dan pengucapan yang benar, kamu bisa mencoba aplikasi ELSA Speak – solusi belajar bahasa Inggris yang interaktif dan efektif. Jangan lewatkan juga berbagai artikel menarik lainnya seputar Grammar bahasa Inggris untuk memperdalam pemahaman dan meningkatkan kemampuan berbahasamu secara konsisten!